Kamis, 02 Juli 2015

Semantic Web

Selamat pagi guyss, berjumpa lagi dengan saya, hehehe...  

Saya akan melanjutkan tulisan saya, tentunya tulisan saya saat ini sudah pernah mungkin teman-teman dengarkan, yaitu tentang semantic web . . .
      Semantic Web adalah Sebuah visi, misi atau pemikiran dari bagaimana memiliki data pada web yang didefinisikan dan dihubungkan dengan suatu cara dimana dapat digunakan oleh mesin tidak hanya untuk tujuan display, tetapi untuk otomatisasi, integrasi dan penggunaan kembali data diantara berbagai aplikasi. Web saat ini mendukung dokumen, halaman teks dan gambar yang dirancang untuk manusia. Semantic web menambah dukungan untuk basis data, kumpulan informasi yang besar tersusun rapi untuk diproses oleh mesin. Semantic web dikembangkan oleh sebuah tim di World Wide Web Consortium. Hingga saat ini Semantic web masih dalam tahap pengembangan dan penyempurnaan, karena teknologi ini masih baru digunakan dan tim masih mengembangkan metode masing-masing untuk mengembangkan Semantic web.
      Seperti halaman web biasa yang memiliki layanan seperti mesin pencari, yang menggabungkan berbagai macam halaman kedalam satu koleksi yang sama. Semantic web juga memiliki hal yang sama, perbedaanya terletak pada metode pencarian halaman web yang diinginkan. Jika pada halaman web biasa hanya hanya dapat mencari halaman web yang memiliki sebuah atau beberapa kata yang menjadi bahan pencarian, sedangkan dalam Semantic web dapat melakukan pencarian dengan lebih terstruktur, pertanyaan yang spesifik (selama hal tersebut di tulis kedalam bentuk yang dimengerti oleh mesin). Semantic web tidak hanya tentang bagaimana mengajarkan mesin untuk dapat mengerti bahasa manusia atau memproses bahasa alami dan juga tidak semata-mata untuk membuat sebuah kecerdasan buatan, tetapi tujuan utama adalah untuk mempermudah mengumpulkan data-data, lebih diutamakan untuk data yang besar.

Berikut ini adalah layer dari Semantic Web sebagaimana direkomendasikan oleh W3C (www.w3c.org):

*XML Layer, merepresentasikan data.  Model yang akan digunakan untuk interoperabilitas dengan semantic web dan ontologi sebagai penunjang jaringan sistem produksi akan dimulai dengan lapis 1 (XML, XMLS) dan lapis 2 (RDF, RDFS). XML merupakan aturan sintaks untuk membuat bahasa markup. Dengan kata lain XML digunakan untuk mengembangkan bahasa baru, seperti MathML adalah markup bahasa untuk matematika, dan ini disebut sebuah aplikasi dari XML.
*RDF Layer, merepresentasikan meaning dari data dimana RDF ini  sebagai sebuah bahasa formal yang berbasiskan XML, URI dan unicode. RDF adalah sebuah dasar untuk pemrosesan metadata, dimana metadata dalam web dapat di kodekan, dipertukaranan dan dipergunakan. Sedangkan RDF Schema (RDFS) adalah sebuah lapisan diatas RDF, dan merupakan sebuah set standard
*Ontology Layer, merepresentasikan bentuk umum aturan/kesepakatan mengenai meaning dari data. Ontology merupakan suatu teori tentang makna dari suatu obyek, property dari suatu obyek, serta relasi obyek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan.
*Logic Layer, menerapkan intelligent reasoning dengan data yang meaningful. Tiap lapisan tersebut dibangun diatas lapisan dibawahnya. Dibagian dasar, kebanyakan data diciptakan dalam bentuk XML. Level lapisan tersebut semakin keatas akan semakin khusus lagi dan akan semakin kompleks dibanding lapisan dibawahnya. Namun lapisan dibawahnya tidak bergantung terhadap lapisan diatasnya, sehingga pengembangan tiap lapisan dapat berlangsung secara independen.

Fitur-fitur yang menjadi konsep dari semantic web, fitur-fitur tersebut terdiri dari:
  • Indexing dan  Information Retrieval
Dengan semantic web user dapat melakukan proses pencarian dengan menggunakan konsep dan kategori. Tidak lagi menggunakan kata kunci dan indeks alphabet.
  • Metadata
Untuk menggambarkan metode sistematik dalam mendeskripsikan sumber daya dan mekanisme pengaksesannya.
  • Database interoperabilitas
Dengan semantic web dapat menyatukan dan mengambil data yang tersimpan  dalam database. Sehingga user dapat mengambil data dari berbagai situs penting.
  • Machine retrieval data
Berfokus pada otomatisasi akuisisi data. Suatu aplikasi dalam proses menyelesaikan tugasnya dengan menentukan data apa yg dibutuhkan, dimana dan bagaimana untuk mendapatkannya.
  • Service
Memiliki web service yang berfungsi menyediakan data yang dimengerti oleh computer sehingga computer dapat mengkoordinasikan data dengan user. Dan penggunaan web service ini berkaitan dengan masalah interoperabilitas.

     Demikianlah tulisan saya tentang semantic web, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan teman-teman, sekian dan terima kasih.

Referensi :

Mengukur Kualitas Sebuah Web



Selamat pagi guyss,,,
           
     Hari ini saya akan melanjutkan tulisan saya yang tentunya juga berhubungan dengan web, mau tau gak saya akan menulis apa ??? Mungkin dari judul sudah ketauan yaa... Yaitu tentang “Mengukur Kualitas Sebuah WEB”, mungkin di benak pikiran teman-teman sekalian ada bertanya-tanya, emang sebuah web bisa diukur kualitasnya ??? untuk menjawab hal tersebut saya akan menjelaskannya melalui tulisan saya ini kepada teman-teman sekalian.
     Dalam pengukuran kualitas web, ada berbagai teknik dan metode namun saya akan menjelaskan pengukuran kualitas web menggunakan Webqual,apa webqual ? Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari Servqual- yang disusun oleh Parasuraman, yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Instrumen penelitian pada Webqual tersebut dikembangkan dengan metode Quality Function Development (QFD). Mungkin setelah membaca penjelasan tersebut teman-teman sekalian masih bingung, kapan webqual itu ada dan sejarahnya bagaimana, dan penjelasannya sebagai berikut : Webqual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa iterasi dalam penyusunan dimensi dan butir-butir pertanyaannya. Penelitian Barnes dan Vidgen (2003) yang menggunakan Webqual 4.0 untuk mengukur kualitas website yang dikelola oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and Development).

Webqual 4.0 tersebut disusun berdasarkan penelitian pada tiga area yaitu  :
(1) kualitas informasi dari penelitian sistem informasi,
(2) interaksi dan kualitas layanan dari penelitian kualitas sistem informasi,e-commerce,pemasaran.
(3) usability dari human-computer interaction.

     Bagaimana ??? mungkin teman-teman sudah mengerti sekarang dengan apa Webqual bukan, jadi sekarang saya akan membahas lebih dalam lagi yaitu bagaimana untuk mengukur kualitas dari sebuah web bila menggunakan Webometric, berikut penjelasannya . . .
     Jadi di Webqual untuk menganalisis kualitas beberapa website, baik website internal (career center, staffsite, studentsite, central library, etc ) maupun website eksternal (website maskapai penerbangan dan e-banking, etc). Persepsi pengguna tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu persepsi tentang mutu layanan yang dirasakan (aktual) dengan tingkat harapan (ideal). Dan perbandingannya dengan webometric adalah dimana , model ini hanya menekankan pada publikasi secara elektronik melalui Website, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Berikut kriteria yang digunakan untuk mengukur peringkat Webometric :
1.    Size (S) atau Ukuran Website, yaitu jumlah halaman yang terindek oleh empat mesin pencari utama yaitu : Google, Yahoo, Live Search dan Exalead. Perolehan score sebesar 20% dari total traffic kunjungan.
2.     Visibility (V) atau Ketertampakan Website, yaitu: jumlah keseluruhan tautan ekternal yang unik dan terdeteksi oleh Google search, Yahoo Search, Live Search and Exalead. Perolehan score sebesar 50% dari total traffic kunjungan.
3.    Rich Files (R) atau Banyaknya Dokumen, yaitu: banyaknya file yang terdeteksi, khususnya file yang memiliki tingkat relevansi terhadap aktivitas akademik dan publikasi ilmiah, dalam bentuk: Adobe Acrobat (.pdf ), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (.ppt). Perolehan score sebesar 15% dari total traffic kunjungan.
4.    Scholar (Sc) atau Kepakaran, yaitu: paper atau karya ilmiah dan kutipan-kutipan yang ditemukan dalam Google Scholar. Perolehan score sebesar 15% dari total traffic kunjungan.