Kamis, 02 Juli 2015

Mengukur Kualitas Sebuah Web



Selamat pagi guyss,,,
           
     Hari ini saya akan melanjutkan tulisan saya yang tentunya juga berhubungan dengan web, mau tau gak saya akan menulis apa ??? Mungkin dari judul sudah ketauan yaa... Yaitu tentang “Mengukur Kualitas Sebuah WEB”, mungkin di benak pikiran teman-teman sekalian ada bertanya-tanya, emang sebuah web bisa diukur kualitasnya ??? untuk menjawab hal tersebut saya akan menjelaskannya melalui tulisan saya ini kepada teman-teman sekalian.
     Dalam pengukuran kualitas web, ada berbagai teknik dan metode namun saya akan menjelaskan pengukuran kualitas web menggunakan Webqual,apa webqual ? Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari Servqual- yang disusun oleh Parasuraman, yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Instrumen penelitian pada Webqual tersebut dikembangkan dengan metode Quality Function Development (QFD). Mungkin setelah membaca penjelasan tersebut teman-teman sekalian masih bingung, kapan webqual itu ada dan sejarahnya bagaimana, dan penjelasannya sebagai berikut : Webqual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa iterasi dalam penyusunan dimensi dan butir-butir pertanyaannya. Penelitian Barnes dan Vidgen (2003) yang menggunakan Webqual 4.0 untuk mengukur kualitas website yang dikelola oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and Development).

Webqual 4.0 tersebut disusun berdasarkan penelitian pada tiga area yaitu  :
(1) kualitas informasi dari penelitian sistem informasi,
(2) interaksi dan kualitas layanan dari penelitian kualitas sistem informasi,e-commerce,pemasaran.
(3) usability dari human-computer interaction.

     Bagaimana ??? mungkin teman-teman sudah mengerti sekarang dengan apa Webqual bukan, jadi sekarang saya akan membahas lebih dalam lagi yaitu bagaimana untuk mengukur kualitas dari sebuah web bila menggunakan Webometric, berikut penjelasannya . . .
     Jadi di Webqual untuk menganalisis kualitas beberapa website, baik website internal (career center, staffsite, studentsite, central library, etc ) maupun website eksternal (website maskapai penerbangan dan e-banking, etc). Persepsi pengguna tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu persepsi tentang mutu layanan yang dirasakan (aktual) dengan tingkat harapan (ideal). Dan perbandingannya dengan webometric adalah dimana , model ini hanya menekankan pada publikasi secara elektronik melalui Website, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Berikut kriteria yang digunakan untuk mengukur peringkat Webometric :
1.    Size (S) atau Ukuran Website, yaitu jumlah halaman yang terindek oleh empat mesin pencari utama yaitu : Google, Yahoo, Live Search dan Exalead. Perolehan score sebesar 20% dari total traffic kunjungan.
2.     Visibility (V) atau Ketertampakan Website, yaitu: jumlah keseluruhan tautan ekternal yang unik dan terdeteksi oleh Google search, Yahoo Search, Live Search and Exalead. Perolehan score sebesar 50% dari total traffic kunjungan.
3.    Rich Files (R) atau Banyaknya Dokumen, yaitu: banyaknya file yang terdeteksi, khususnya file yang memiliki tingkat relevansi terhadap aktivitas akademik dan publikasi ilmiah, dalam bentuk: Adobe Acrobat (.pdf ), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (.ppt). Perolehan score sebesar 15% dari total traffic kunjungan.
4.    Scholar (Sc) atau Kepakaran, yaitu: paper atau karya ilmiah dan kutipan-kutipan yang ditemukan dalam Google Scholar. Perolehan score sebesar 15% dari total traffic kunjungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar